Senin, 26 Mei 2014

Perkembangan Kognitif dan Bahasa




            Perkembangan adalah pola perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional yang di mulai sejak lahir dan terus berlanjut di sepanjang hayat. Kebanyakan perkembangan adalah pertumbuhan, meskipun pada akhhirnya ia mengalami penurunan (kematian).
Proses Perkembangan
Ø  Proses biologis adalah perubahan dalam tubuh anak. Warisan genetik memainkan peran penting. Proses biologis melandasi perkembangan oak, berat badan dan tinggi badan, perubahan dalam kemampuan bergerak, dan perubahan hormonal di masa puber.
Ø  Proses Kognitif adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses perkembangan kognitif membuat anak mampu untuk mengingat puisi, membayangkan bagaimana memecahkan soal matematika, menyusun starategi kreatif, atau menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan bermakna.
Ø  Proses Sosioemosional adalah perubahan dalam hubungan anak dengan orang lain, perubahan dalam emosi, dan perubahan dalam kepribadian. Pengasuhan anak, perkelahian anak, perkembangan ketegasan anak perempuan, dan perasaan gembira remaja saat mendapatkan nilai yang baik semuanya itu mencerminkan proses perkembangan sosioemosional.
Periode Perkembangan
            Dalam sistem klasifikasi yang paling banyak dipakai , periode perkembangan meliputi periode infancy (bayi), early childhood (usia balita), middle dan late chilhood ( periode sekolah dasar), adolescence (masa remaja), early adulthood, middle adulthood, dan late adulthoo.
Ø  Infancy adalah periode dari kelahiran sampai usia dua puluh empat bulan. Ini adalah masa ketika anak sangat tergantung kepada orangtuanya. Banyak aktivitas seperti perkembangan bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan pembelajarn sosial baru di mulai.
Ø  Early Childhood (usia prasekolah) adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama periode ini, anak menjadi semakin mandiri, siap untuk bersekolah seperti mulai belajar untuk mengikuti perintah dan mengidentifikasi huruf), dan banyak menghabiskan waktu bersama teman.
Ø  Middle dan Late Childhood (masa sekolah dasar) dimulai dari usia enam sampai sebelas tahun. Anak mulai menguasai keahlian membaca, menulis, dan menghitung. Prestasi menjadi tema utama dari kehidupan anak dan mereka semakin mampu mengendalikan diri. Dalam periode ini mereka mulai berinteraksi dengan dunia sosial yang lebih luas du luar keluarganya.
Ø  Adolescence (remaja) adalah transisi dari masa anak-anak ke usia dewasa. Periode ini dimulai sekitar usia sepuluh  atau dua belas tahun samapi ke usia delapan belas atau dua puluh tahun. Remaja mulai mengalami perubahan fisik yang cepat, termasuk bertambahnya tinggi dan berat badan, dan perkembangan fungsi seksual. Di masa ini, individu semakin ingin bebas dan mencari jati diri (identitas diri). Pemikiran mereka menjadi semakin abstrak , logis dan realistis.

Perkembangan Kognitif 
Ø  Otak
Sampai saat ini belum banyak diketahui tentang bagaimana perubahan otak saat usia anak-anak dan ketika mereka tumbuh. Meski sudah ada kemajuan dalam upaya menjelaskan perubahan perkembangan otak, namun masih banyak hal yang belum diketahui, dan hubungan otak dengan pendidikan anak masih sulit ditentukan.
·         Daerah dan Sel Otak
Jumlah dan ukuran sel otak terus bertambah setidaknya sampai usia remaja. Beberapa penambahan ukuran otak juga disebabkan oleh myelination, sebuah proses di mana banyak sel otak  dan sistem saraf diselimuti oleh lapisan-lapisan sel lemak yang bersekat-sekat.
·         Lateralisasi (lateralization)
Lateralisasi adalah spesialisasi fungsi dalam satu bagian otak atau bagian lainnya. Dalam diri individu ada spesialisasi fungsi di beberapa area.
1.      Pemrosesan verbal
2.      Pemrosesan nonverbal
·         Otak dan Pendidikan anak
Ada banyak klaim tentang bagaimana pendidikan anak harus didasarkan pada kemampuan otak. Beberapa jurnalis menegaskan bahwa pendidik harus melihat pada ilmu saraf untuk menjawab pertanyaan seperti bagaimana cara terbaik mengajar anak berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan otak.
A.    Teori Piaget
            Proses Kognitif
            Dalam memahami dunia mereka secara aktif, anak-anak menggunakan skema ( kerengka kognitif atau kerangka refresensi). Dalam proses ini ada beberapa tahapan yaitu:
Ø  Skema merupakan konsep atau kerangka yang eksis di dalam pikiran seseorang yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Piaget (1952) mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggungjawab atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi skema yaitu:
a.       Asimilasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru  ke dalam pengetahauan yang sudah ada.
b.      Akomodasi adalah suatu proses mentak yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Ø  Organisasi merupakan konsep piaget tentang pengelompokan perilaku yang terpsiah ke dalam sistem kognitif yang lebih tertib dan lancar, pengelompokan atau penataan perilaku ke dalam kategori-kategori. Penggunaan organisasi meningkatan kemampuan memori jangka panjang.
Ø  Ekuilibrasi merupakan suatu mekanisme yang dikemukakan Piaget untuk menjelaskan bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap selanjutnya. Pergeseran ini terjadi saat anak mengalami konflik kognitif atau disekuilibrium dalam usahanya untuk memahami dunianya dan pada akhirnya, anak memcahkan konflik itu dan mendaptkan keseimbangan pemikiran.
Tahap-Tahap Piagetian
Melalui observasinya, Piaget meyakini bahwa perkembangan kognitif juga terjadi dalam empat tahapan. Masing-masing tahap berhubungan dengan usia  dan tersusun dari jaln pikiran yang berbeda-beda. Tahap ini terdiri dari:
Ø  Tahap Sensorimotor
Tahap ini merupakn tahap pertama dari tahap Piagetian yang dimulai dari kelahiran sampai sekitar usia dua tahun, dimana bayi membangun pemahaman tentang dunia dengan mngordinasikan pengalaman indra dengan gerakan motor.
Ø  Tahap Praoperasional
Tahap kedua ini dimulai dari sekitar usia dua tahun sampai tujuh tahun pemikiran simbolis pada tahap ini meningkat tetapi pemikiran operasional belum ada. Pemikiran praoperasional dibagi menjadi dua subtahap yaitu:
a.       Subtahap fungsi simbolis terjadi diantara usia dua sampai empat tahun mulai berkembangnya kemampuan untuk merepresentasikan objekyang tidak hadir dan meningkatnya pemikiran simbolis
b.      Subtahap pemikiran intuitif dimulai sekitar  usia empat tahun dan berlangsung samapi usia tujuh tahun, anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban dari semua pertanyaan.
Pada tahap ini banyak contoh yang menunjukkan karakteristik pemikiran yang di sebut centration ( pemokusan perhatian pada suatu karakteristik dengan mengabaikan karakteristik lainnya) dan conservation (ide bahwa beberapa karakteristk dari objek itu tetap sama meski objek itu berubah penampilannya.
Ø  Tahap Operasional Konkret
Tahap ketiga ini terjadi antar usia tujuh sampai sebelas tahun, pada tahap ini anak berpikir secara operasional dan penalaran logis tentang kejadian-kejadian konkret dan mampu mengklasifikasi objek ke dalam kelompok yang berbeda-beda. Pada tahap ini Piagetian meminta anak untuk memahami hubungan antar kelas yang terdiri dari:
a.       Seriation merupakan operasi konkret yang melibatkan stimuli pengurutan berdasarkan dimensi kuantitatif
b.      Transitivity merupakan kemampuan untuk mengombinasikan hubungan-hubungan secra logis guna memahami kesimpulan tertentu
Ø  Tahap Operasional Formal
Tahap keempat ini terjadi pada usia 11 hingga 15 tahun, pada tahap ini remaja lebih berpikir secara abstrak idealistis dan logis.
           
B.     Teori Vygotsky
            Seperti Piget, Lev Vygotsky (1896-1934) dari Rusia juga percaya bahwa anak aktif dalam menyusun pengetahuan mereka. Ada tiga klaim dalam inti pandangan Vygotsky yaitu:
Ø  Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental
Ø  Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental
Ø  Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakng sosiokultural
Dalam ketiga klaim dasar ini Vygotsky mengajukan gagasan yang unik dan kuat tentang hubungan antara pembelajaran dengan perkembangan. Salah satu ide tersebut adalah konsepnya tentang zone of proximal development .
Zone of proximal development (ZPD) adalah istilah Vygotsky untuk serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak   secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dari orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Penekanan Vygotsky pada ZPD menegaskan keyakinannya akan arti penting dari pengaruh sosia, terutama pengaruh intruksi atau pengajaran terhadap perkembangan kognitif anak.
Scaffolding merupakan tehnik untuk mengubah level bantuan untuk belajar. Scaffolding berkaitan erat denagn gagasan zone of proximal depelopment.
Bahasa dan Pemikiran. Vygotsky percaya bahwa anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk merencanakan, meminitor perilaku mereka dengan caranya sendiri. Pendekatan Vygotsky merupakan pendekatan konstruktivitis sosial yaitu penekanan pada konteks sosial dari pembelajaran dan pengetahuan dibangun dan dikonstruksi secra bersama.
Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan bentuk komunikasi , baik lisan, tulisan atau tanda yang didasarkan pada sistem simbol. Semua bahasa mengikuti aturan fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatis.
a.       Fonologi merupakan sistem suara bahasa
b.      Morfologi adalah aturan untuk mengombinasikan morfem, yang merupakan serangkaian suara yang bermakna yang merupakan kesatuan bahasa terkecil
c.       Sintaksis adalah kata yang harus dikombinasikan untuk membentuk frasa dan kalimat yang dapat diterima
d.      Semantik adalah makna kata dan kalimat
e.       Pragmatis adalah penggunaan percakapan yang tepat
Pengaruh Biologis dan Lingkungan
Ahli bahasa terkenal Noam Chomsky (1957) mengatakan bahwa manusia cenderung mempelajari bahasa pada waktu tertentu dengan cara tertentu. Anak juga bervariasi dalam penggunaan bahasa dengan cara yang tidak dapat dijelaskan melalui kerangka lingkungan saja. Dari penelitian yang dilakukan Roger Brown, ia menyimpulkan bahwa proses yang terjadi dalam diri anak lebih besar pengaruhnya ketimbang input dari lingkungan.
Bagaimana Bahasa Berkembang
Penguasaan bahasa melewati beberapa tahapan:
a.       Umur  0-6 bulan
Anak sekedar bersuara, membedakan huruf hidup, dan berceloteh pada akhir periode
b.      Umur 6-12 bulan
Celotehan bertmbah dengan mencakup suara dari bahasa ucap, isyarat digunakan untuk mengomunikasikan suau objek
c.       Umur 12-18 bulan
Kata pertama diucapkan, rata-rata memahami 50 kosakata lebih
d.      Umur 2 tahun
Kosakata bertambah cepat, penggunaan bentuk jamak secara cepat, penggunaan beberapa preposisi atau awalan
e.       Umur 3-4 tahun
Rata-rata panjang ucapan naik dari 3 sampai 4 morfem per kaliamat, menggunakan bentuk negatif dan perintah, pemahaman pragamtis bertambah
f.       Umur 5-6 tahun
Kosakata mencapai rata-rata 10.000 kata, koordinasi kalimat sederhana
g.      Umur 6-8 tahun
Kosakata terus bertambah cepat, lebih ahli menggunakan aturan antusias, keahlian bercakap meningkat
h.      Umur 9-11 tahun
Defenisi kata mencakup sinonim, strategi berbicara terus bertambah
i.        Umur 11-14 tahun
Kosakata bertambah dengan kata-kata abstrak, pemahaman bentuk tata bahasa kompleks, pemahaman fungsi kata dalam kalimat, memahami metafora dan satire
j.        Umur 15- 20 tahun
Dapat memahami karya sastra dewasa





Tidak ada komentar:

Posting Komentar