Apa sih
yang dimaksud dengan pedagogi dan andragogi???????
Sebelum
menuliskan pengertiannya, saya sebenarnya juga baru dengar yang namanya
pedagogi dan andragogi pada mata kuliah Psikologi Pendidikan. Sekarang kita
akan membahasnya pengertiannya serta pengalaman yang terkait dengan kedua hal
tesrsebut.
1.
Pedagogi
Pedagogi berasal dari bahasa Yunani “paedagogia“ yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Sedang paedagogos ialah seorang pelayan pada jaman yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak sekolah. Paedagagos berasal dari kata “paid” yang artinya “anak” dan “agogos”yang artinya “memimpin atau membimbing”. Dari kata ini maka lahir istilah paedagogi yang diartikan sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak. Dan dalam perkembangan selanjutnya istilah paedagogi berubah menjadi ilmu dan seni mengajar.
Pedagogi berasal dari bahasa Yunani “paedagogia“ yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Sedang paedagogos ialah seorang pelayan pada jaman yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak sekolah. Paedagagos berasal dari kata “paid” yang artinya “anak” dan “agogos”yang artinya “memimpin atau membimbing”. Dari kata ini maka lahir istilah paedagogi yang diartikan sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak. Dan dalam perkembangan selanjutnya istilah paedagogi berubah menjadi ilmu dan seni mengajar.
2.
Andragogi
Dalam pengertian paedagogi seperti tersebut di atas, timbul pandangan yang mengemukakan bahwa tujuan pendidikan itu bersifat mentransmisikan pengetahuan. Kalau demikian, bagaimana dengan perubahan-perubahan yang terjadi, seperti inovasi dalam teknologi, perubahan-perubahan dalam sistem ekonomi, politik dan sebagainya, yang begitu cepat terjadi di jaman modern ini.
Untuk menjawab tersebut di atas, maka ada teori pendidikan baru yang dikenal dengan teori mengenai cara mengajar orang dewasa atau disebut dengan andragogi. Andragogi berasal dari bahasa Yunani yaitu “andra” yang artinya orang dewasa, dan “agogos” yang artinya membimbing atau memimpin. Dari arti kata tersebut, berkembang pengertian bahwa andragogi adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar.
Dalam pengertian paedagogi seperti tersebut di atas, timbul pandangan yang mengemukakan bahwa tujuan pendidikan itu bersifat mentransmisikan pengetahuan. Kalau demikian, bagaimana dengan perubahan-perubahan yang terjadi, seperti inovasi dalam teknologi, perubahan-perubahan dalam sistem ekonomi, politik dan sebagainya, yang begitu cepat terjadi di jaman modern ini.
Untuk menjawab tersebut di atas, maka ada teori pendidikan baru yang dikenal dengan teori mengenai cara mengajar orang dewasa atau disebut dengan andragogi. Andragogi berasal dari bahasa Yunani yaitu “andra” yang artinya orang dewasa, dan “agogos” yang artinya membimbing atau memimpin. Dari arti kata tersebut, berkembang pengertian bahwa andragogi adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar.
Nah,
sekarang kita sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan pedagogi dan apa yang
dimaksud dengan andragogi. Selanjuntnya saya akan membahas pengalaman yang
terkait dengan pedagogi tersebut.
Seperti
yang sudah kita ketahui pedagogi merupakan suatu ilmu dan seni untuk mengajar
anak-anak. Pada pedagogi
dikatakan bahwa anak sangat tergantung kepada pihak lain, hampir seluruh
kehidupannya diatur oleh orang dewasa, baik di rumah, di sekolah, maupun di
tempat lain. Oleh karena itu pada pedagogi, peserta didik dianggap masih belum
mampu untuk mengatur dirinya sendiri. Anak didik dianggap sebagai botol kosong
yang siap diisi air. Dan ada juga yang berpendapat bahwa pendidikan terhadap
anak ini diibaratkan seperti memahat sebuah patung. Baik botol maupun patung
adalah suatu gambaran dari anak didik yang siap menerima apa adanya dari sang
pendidik, tanpa harus memberikan komentar, atau mengembangkan sendiri.
Seperti
pengalaman saya semasa sekolah dari SD sampai SMA guru sangat berperan penting
dalam mendidik para siswanya karena dalam hal ini proses belajar mengajar masih
berpusat kepada guru yang mana materi pelajaran ataupun buku yang akan
digunakan masih guru yang menyediakan. Siswa hanya sebagai penerima saja dan
rata-rata hanya bersifat pasif sebab kalau tidak ada diperintahkan guru murid
tidak akan mengerjakan. Sewaktu SMP saat pelajaran matematika kami tidak pernah
membaca buku dan mencoba mengerjakan latihan-latihan yang ada dirumah. Hal ini
juga sama dengan mata pelajaran lainnya kami tidak pernah mencoba mengerjakan
tugas kalau tidak diperintahkan. Pada saat mata pelajaran matematika tersebut
guru harus menjelaskan dulu materinya baru memberikan contoh
sedetail-detailnya. Selanjutnya kami akan disuruh mengerjakan latihan yang
diberikan guru tersebut. Dengan soal sedemikian rupa beserta sederet rumusnya
kami akn mencoba mengerjakannya. Namun,
kami tidak akan berusaha memecahkan soal tersebut dengan sungguh-sungguh
kalau guru tidak mengatakan siapa tercepat mengumpul soal dan benar akan
diberikan nilai plus. Dalam hal ini kami sangat bergantung dengan apa yang
diberikan guru. Hal ini juga membuktikan
bahwa kesiapan untuk belajar pada anak-anak masih relatif rendah, karena
umumnya mereka masih relatif suka bersenang-senang, bermain dan sebagainya,
begitu juga tuntutan mereka tidak terlalu besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar