Mengajar adalah hal yang kompleks dan murid-muridnya juga
bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua
hal (Diaz, 1997). Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan
harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal ini membutuhkan dua hal
utama:
1. Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru
yang efektif menguasai materi pelajaran, keahlian atau keterampilan mengajar
yang baik. Guru yang efektif juga
memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode
penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka juga tahu
bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan
murid-murid dari beragam latar belakang kultural. Selain itu, mereka juga harus
mamahami cara menggunakan teknologi yang tepat guna di dalam kelas.
·
Penguasaan
Materi Pelajaran
Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami
materi. Tentu saja, pengetahuan subjek materi bukan hanya mencakup fakta,
istilah, dan konsep umum. Hal ini juga membutuhkan pengetahuan tentang
dasar-dasar pengorganisasian materi , mengaitkan berbagai gagasan, cara
berfikir dan berargumen, pola perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan
tentang mata pelajaran, dan kemampuan mengaitkan suatu gagasan dari suatu
disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.
·
Strategi
Pengajaran
Dalam strategi pengajaran ini ada yang
dinamakan dengan prinsip kontruktivisme yang merupakan inti filsafat pendidikan
Willian James dan John Dewey. Prinsip kontruktivisme menekankan agar individu
secara aktif menyusun dan membangun
pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan kontruktivitas , gurubukan
sekedar memeberi informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru harus mendorong
anak untuk mengekplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan
berpikir secara ktitis. Dewasa ini, kontruktivisme juga menekankan pada
kolaborasi anak-anak saling bekerja sama untuk mengetahui dan memahami
pelajaran. Seorang guru yang menganut filosofi kontruktivitas tidak akan
meminta anak sekadar menghapal informasi, tetapi juga memberi mereka peluang untuk
membangun pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran. Namun, tidak semua orang
setuju dengan pandangan kontruktivitas ini. Beberapa pendidik lama masih
percaya bahwa guru harus mengarahkan dan mengontrol cara belajar anak. Mereka
juga percaya bahwa kontruktivitas sering tidak fokus pada tugas akademik dasar
atau kurang memerhatikan prestasi anak.
·
Penetapan
Tujuan dan Keahlian Perencanaan Intruksional
Guru
yang efektif tidak sekadar
mengajar di kelas. Mereka harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun
rencana untuk mencapai tujuan. Dalam menyusun rencana, guru juga harus
mimikirkan tentang cara gar pelajaran bisa menantang sekaligus mearik bagi
muri-muridnya.
·
Keahlian
Manajemen Kelas
Aspek lain untuk menjadi guru yang
efektif adalah mampu menkaga kelas kelas
tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru yang
efektif juga harus membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang
kondusif. Agar lingkungan optimal, guru perlu senantiasa meninjau ulang
strategi penataan dan prosedur pengajaran, pengorganisasian kelompok,
monitoring, dan mengaktifkan kelas, serta managani tindakan murid yang
menggangu kelas.
·
Keahlian
Motivasional
Guru yang efektif punya strategi yang
baik untuk memotivasi murid agar mau belajar. Motivasi paling baik didorong
dengan memberi kesempatan murid untuk belajar dan memilih sesuatu sesuai minat
mereka.
·
Keahlian
Komunikasi
Yang amat diperlukan juga untuk mengajar
adalah keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi
verbal, memahami komunikasi nonverbal murid, dan mampu memecahakan konflik
secara konstruktif.
·
Bekerja
Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang Berbeda
·
Keahlian
Teknologi
Teknologi sendiri tidak selalu
meningkatkan kemampuan belajar murid. Dibutuhkan syarat atau kondisi lain untuk
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung proses belajar murid.
Kondisi-kondisi ini antara lain: visi dan dukungan dari tokoh pendidikan, guru
yang menguasai teknologi untuk pembelajaran, standar dan si kurikulum,
penilaian efektivitas teknologi untuk pembelajran, dan memandang anak sebagai
pembelajar yang aktif dan konstruktif.
2. Komitmen dan Motivasi
Menjadi
guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini mencakup
sikap yang baik dan perhatian kepada murid. Guru pemula sering kali melaporkan
bahwa dibutuhkan investasi waktu dan usaha yang besar untuk menjadi guru yang
efektif. Koitmen dan motivasi dapat membantu guru yang efektif untuk melewati
masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar. Guru yan efektif juga punya
kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi
negatif melunturkan motivasi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar