Selasa, 08 April 2014

Cara Mengajar yang Efektif




            Mengajar adalah hal yang kompleks dan murid-muridnya juga bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua hal (Diaz, 1997). Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal ini membutuhkan dua hal utama:
1.      Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran, keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif juga  memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka juga tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakang kultural. Selain itu, mereka juga harus mamahami cara menggunakan teknologi yang tepat guna di dalam kelas.
·         Penguasaan Materi Pelajaran
 Guru yang efektif  harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi. Tentu saja, pengetahuan subjek materi bukan hanya mencakup fakta, istilah, dan konsep umum. Hal ini juga membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian materi , mengaitkan berbagai gagasan, cara berfikir dan berargumen, pola perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan tentang mata pelajaran, dan kemampuan mengaitkan suatu gagasan dari suatu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.
·         Strategi Pengajaran
Dalam strategi pengajaran ini ada yang dinamakan dengan prinsip kontruktivisme yang merupakan inti filsafat pendidikan Willian James dan John Dewey. Prinsip kontruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun  pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan kontruktivitas , gurubukan sekedar memeberi informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru harus mendorong anak untuk mengekplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berpikir secara ktitis. Dewasa ini, kontruktivisme juga menekankan pada kolaborasi anak-anak saling bekerja sama untuk mengetahui dan memahami pelajaran. Seorang guru yang menganut filosofi kontruktivitas tidak akan meminta anak sekadar menghapal informasi, tetapi juga memberi mereka peluang untuk membangun pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran. Namun, tidak semua orang setuju dengan pandangan kontruktivitas ini. Beberapa pendidik lama masih percaya bahwa guru harus mengarahkan dan mengontrol cara belajar anak. Mereka juga percaya bahwa kontruktivitas sering tidak fokus pada tugas akademik dasar atau kurang memerhatikan prestasi anak.
·         Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Intruksional
Guru  yang efektif  tidak sekadar mengajar di kelas. Mereka harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan. Dalam menyusun rencana, guru juga harus mimikirkan tentang cara gar pelajaran bisa menantang sekaligus mearik bagi muri-muridnya.
·         Keahlian Manajemen Kelas
Aspek lain untuk menjadi guru yang efektif  adalah mampu menkaga kelas kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru yang efektif juga harus membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif. Agar lingkungan optimal, guru perlu senantiasa meninjau ulang strategi penataan dan prosedur pengajaran, pengorganisasian kelompok, monitoring, dan mengaktifkan kelas, serta managani tindakan murid yang menggangu kelas.
·         Keahlian Motivasional
Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar. Motivasi paling baik didorong dengan memberi kesempatan murid untuk belajar dan memilih sesuatu sesuai minat mereka.
·         Keahlian Komunikasi
Yang amat diperlukan juga untuk mengajar adalah keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi nonverbal murid, dan mampu memecahakan konflik secara konstruktif.
·         Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang Berbeda
·         Keahlian Teknologi
Teknologi sendiri tidak selalu meningkatkan kemampuan belajar murid. Dibutuhkan syarat atau kondisi lain untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung proses belajar murid. Kondisi-kondisi ini antara lain: visi dan dukungan dari tokoh pendidikan, guru yang menguasai teknologi untuk pembelajaran, standar dan si kurikulum, penilaian efektivitas teknologi untuk pembelajran, dan memandang anak sebagai pembelajar yang aktif dan konstruktif.
2.      Komitmen dan Motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid. Guru pemula sering kali melaporkan bahwa dibutuhkan investasi waktu dan usaha yang besar untuk menjadi guru yang efektif. Koitmen dan motivasi dapat membantu guru yang efektif untuk melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar. Guru yan efektif juga punya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar