Kekompok 2
Anggota : Hetty Juliani (1213010015)
Delillah Wahyuni Tanjung (131301005)
“ Demonstrasi pembuatan Caramelized Banana Chips”
Andragogi merupakan suatu ilmu dan
seni dalam membantu orang dewasa belajar. Ada
banyak yang dapat dilakukan orang dewasa dalam pembelajaran. Orang dewasa juga
dapat belajar dengan cara berbagi pengetahuan dengan orang lain. Berbagi pengetahuan dapat dilakukan dalam
beberapa cara seperti, mengadakan workshop, pelatihan, dan demonstrasi.
Pembelajaran yang ingin kami bagi dengan orang lain ialah membuat makanan dan
melakukan demonstrasi tentang cara pembuatan makanan yang kami beri nama “ Caramelized Banana Chips”.
Caramelized Banana Chips merupakan
makanan ringan yang terbuat dari pisang. Ide ini kami dapatkan dari salah satu
anggota kelompok, yang pernah membuatnya dan ternyata banyak orang yang
menyukai. Caramelized Banana Chips ini memiliki keunikan tersendiri, biasanya
pisang sering dibuat sebagai kripik. Kali ini kami membuat variasi baru dalam
pengolahan kripik tersebut dengan melumuri kripik dengan karamel yang terbuat
dari sirup yang menambahkan sensasi rasa yang unik daripada kripik pisang yang
biasa.
Teori tentang proses kreatif dikaitkan dengan performa yang akan ditampilkan kelompok
Teori Wallas menyatakan bahwa proses
kreatif meliputi empat tahap:
1. Persiapan, yaitu mempersiapkan diri dalam memecahkan permasalahan yang
muncul. Pada tahap
ini, berbagai ide atau gagasan muncul
dan berbeda-beda setiap individu dalam kelompok. Awalnya, ada tiga ide muncul
dalam kelompok kami, yaitu membuat lampu hias dari botol air mineral dan
membuat lampu belajar dari karton.
2. Inkubasi, yaitu tahap dimana untuk sementara
waktu tidak memikirkan masalah yang muncul. Setelah berhasil menemukan
beberapa ide, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak dan membiarkan ide-ide
tersebut beku, karena kami juga masih
bingung pada saat itu.
3. Iluminasi,
yaitu tahap timbulnya insight atau
inspirasi atau gagasan baru. Setelah melewati tahap inkubasi, kami
memutuskan untuk berdiskusi lagi untuk
segera menyelesaikan tugas ini. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk membuat
pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”
4. Verifikasi, yaitu tahap evaluasi dimana ide atau gagasan yang ditemukan
diuji kesesuaiannya dan menyepakati serta memperjelas bahwa kami akan membuat
pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”
Teknik
pemecahan masalah secara kreatif yang
dikemukakan oleh Shallcross (1985) meliputi lima tahap, yaitu:
1.
Orientasi. Pada tahap ini, masalah dirumuskan atau
mulai menentukan tujuan, dalam hal ini adalah karena adanya pemberian tugas dari dosen mata kuliah Andragogi tentang
berdaya cipta sebagai orang yang telah dewasa sesuai dengan konsep Andragogi.
2.
Persiapan, kami menghimpun semua fakta yang sudah diketahui mengenai masalah dan mulai
mengumpulkan data. Karena adanya tugas dari dosen, maka kami mulai mencari ide
untuk berdaya cipta.
3.
Pada tahap penggagasan, kami
mulai menerapkan cara berpikir divergen untuk menghasilkan gagasan sementara
pemecahan masalah. Pada tahap ini, mulai memikirkan konsep apa yang ingin
dihadirkan. Ada tiga ide kami, yaitu membuat lampu hias dari botol air mineral,
membuat lampu belajar dari karton dan pelatihan cipta makanan “caramelized
banana chips”.
4.
Penilaian kami menerapkan cara berpikir konvergen,
yaitu menyeleksi gagasan yang paling baik untuk dilaksanakan, dengan
mempertimbangkan kelayakan dari setiap gagasan, yaitu dengan membuat matriks.
Matriks gagasan dan kriteria penilaian gagasan
Ketentuan penilaian:
5 = baik sekali 3
= cukup baik 1
= sangat kurang
4 = baik 2
= kurang baik
IDE
|
ORIGINALITAS
X3
|
WAKTU PEMBUATAN
|
BIAYA
|
EKSPEKTASI
|
JUMLAH SKOR
|
membuat lampu hias dari botol air mineral
|
2
|
3
|
2
|
2
|
13
|
lampu belajar dari karton
|
3
|
4
|
4
|
2
|
19
|
pelatihan cipta makanan
“caramelized banana chips”
|
4
|
3
|
3
|
4
|
20
|
Dari tabel tersebut, didapat hasil skor tertinggi ada
pada pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”
5.
Pelaksanaan atau implementasi. Tahap pelaksanaan atau
implementasi merupakantahap terakhir dalam proses pemecahan masalah secara
kreatif yang nanti akan dilaksanakan
Berdaya Cipta
Berdaya
cipta merupakan bagian dari pendekatan perwujudan diri yang menekankan kreativitas
untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan daya khayal yang tinggi untuk
menciptakan kreasi yang bermanfaat untuk banyak orang. Ada banyak hal yang
dapat kita lakukan dalam membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain,
misalnya membuat suatu produk. Dalam mengenalkan produk tersebut kepada
khalayak umum ada banyak metode yang dapat kita lakukan seperti, pelatihan,
workshop, demonstrasi dll. Kami memilih metode demonstrasi untuk mengenalkan
produk kami. Berikut kami akan menjelaskan menganai apa yang dimaksud dengan
metode demonstrasi.
A. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah suatu strategi pengembangan dengan cara memberikan
pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan diikuti dengan
meniru pekerjaan yang didemonstrasikan.
B. Tujuan
Metode Demonstrasi
Demonstrasi
merupakan satu wahana untuk memberikan pengalaman belajar agar individu dapat
menguasai kemampuan yang diharapkan dengan lebih baik. Tujuan metode demonstrasi
adalah peniruan terhadap model yang dapat dilakukan dan memberikan pengalaman
belajar melalui penglihatan dan pendengaran.
C. Kelebihan dan kekurangan Metode Demonstrasi
Kelebihan
Metode demonstrasi antara lain :
a.
Membantu peserta memahami dengan jelas jalannya
suatu proses atau kerja suatu benda/peristiwa
b.
Memudahkan berbagai jenis penjelasan
c.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah
dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret.
d.
Perhatian peserta dapat lebih terpusatkan
e.
Peserta dapat ikut serta aktif apabila demonstrasi
langsung dilanjutkan dengan eskperimen
f.
Mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi sekiranya peserta hendak mencoba
sendiri.
g.
Beberapa
persoalan yang belum dimengerti dapat ditanyakan langsung saat suatu proses ditunjukkan sehingga terjawab dengan
jelas
Kelemahan metode demonstrasi antara lain :
a.
Peserta terkadang sukar melihat dengan jelas
benda/peristiwa yang akan dipertunjukkan karena jumlah anak yang banyak dalam
satu kelas atau alat yang terlalu kecil. Sehingga metode demonstrasi hanya
efektif untuk sistem kelompok dan kurang efektif apabila menggunakan sistem
klasikal
b.
Tidak semua benda/peristiwa dapat didemonstrasikan.
c.
Sukar
dimengerti apabila didemonstrasikan oleh orang yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan.
d.
Apabila tidak
dilanjutkan dengan eksperimen ada kemungkinan peserta menjadi lupa, dan materi
belajar tidak akan bermakna karena tidak menjadikan pengalaman belajar.
D. Rancangan Kegiatan
Demonstrasi
·
Menetapkan tujuan dan tema kegiatan demonstrasi
Dalam menetapkan tujuan demonstrasi pelatih mengidentifikasikan
perbuatan-perbuatan apa yang akan diajarkan kepada peserta dalam
pernyataan-pernyataan yang spesifik dan operasional (teknis). Dalam menetapkan
tema yang harus diperhatikan pelatih adalah tema yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari yang menarik dan dianggap penting oleh peserta. Kami memilih tema
pembuatan Caramelized Banana Chips karena kami merasa bahwa produk ini menarik
dan masih jarang orang yang membuatnya.
·
Menetapkan
bentuk demonstrasi yang dipilih
Bentuk demonstrasi yang kami pilih ialah menunjukkan mereka secara langsung
bagaimana cara pembuatannya. Kami memulai dengan memperkenalkan alat dan bahan,
dan cara pembuatan Caramelized Banana Chips.
·
Menetapkan
Alat dan Bahan yang Diperlukan
Adapun
alat dan bahan yang diperlukan ialah sebagai berikut:
Alat
:
ü Kompor
ü Kuali
ü Spatula
ü Talam
ü Minyak lampu
ü Parutan pisang
Bahan:
ü Keripik
pisang : pisang, garam, minyak goreng
ü Gula pasir
7.5 ons
ü Sirup
markisa 1 btl
ü Sirup kurnia
1 botol
·
Menetapkan
Langkah Kegiatan Demonstrasi
1.
Mengumpulkan peserta yang berminat mengikuti
demonstrasi. Orang-orang yang menjadi sasaran kami ialah para mahasiswa.
2.
Menentukan
tempat melakukan demonstrasi. Tempat yang kami pilih ialah salah satu kos
anggota kelompok. Kami tidak melakukan demonstrasi di kelas karena, cara pembuatan
Caramelized Banana Chips membutuhkan waktu yang lama.
3.
Menentukan jadwal demonstrasi disesuaikan dengan waktu
peserta dan demonstrator
4.
Melakukan demonstrasi.
Cara Pembuatan Caramelized Banana
Chips
Adapun
cara pembuatn Caramelized Banan Chips tersebut ialah:
Pembuatan keripik
ü Kupas pisang
lalu cuci bersih
ü Parut pisang
sesuai ketebalan yang diinginkan
ü Goreng
pisang
ü Sebelum
diangkat, tambahan larutan garam kedalam minyak
ü Tunggu
sampai berwarna keemasan
ü Angkat dan tiriskan
·
Pembuatan
caramelized banana chips
ü Panaskan
kuali
ü Masukkan
gula dan sirup
ü Aduk cairan
gula dan sirup hingga seperti karamel kira-kira 30 menit (pengadukan harus
dilakukan terus-menerus tanpa berhenti agar karamel tidak gosong)
ü Jika cairan
gula dan sirup sudah menjadi karamel, masukkan keripik
ü Aduk keripik
dan karamel hingga merata
ü Jika telah
merata dinginkan keripik karamel diatas talam.
Taksasi dana
Pengeluaran
|
Jumlah
|
Harga
|
Keripik pisang : pisang, garam, minyak goreng
|
1.5 kg
|
Rp. 50.000,-
|
Gula pasir
|
7.5 ons
|
Rp. 10.000,-
|
Sirup markisa
|
1 botol
|
Rp.12.000,-
|
Sirup kurnia
|
1 botol
|
Rp. 15,000,-
|
Minyak lampu
|
1 liter
|
Rp. 10.000,-
|
Jumlah
|
-
|
Rp. 97.000,-
|
Demikianlah
konsep demonstrasi pembuatan Caramelized Banana Chips kami rancang. Semoga
proses pembuatannya berjalan lancar dan bermanfaat bagi peserta, demonstrator,
pembaca, dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Andragogi. Terima Kasih :)