1.
Fenomena Tidur Bergelantungan Diatas Pegunungan Alpen
Liputan6.com, Italia Tidur
di gunung dengan ketinggian ribuan kaki mungkin sudah menjadi hal biasa bagi
para pendaki. Namun, beranikah Anda tidur menggantung di atas ribuan kaki di
pegunungan Alpen, Italia? Seperti yang dilansir dari Boredpanda, Selasa
(7/10/2014), tidur menggantung di atas ribuan kaki antara pengunungan Alpen,
Italia Utara tentulah akan memberikan pengalaman unik sekaligus ekstrem. Hal
tersebut berhasil dilakukan oleh sekelompok atlet yang berkumpul setiap
tahunnya untuk mengadakan piknik selama seminggu. Mereka sengaja melakukannya
untuk memacu adrenalin mereka.
Pertemuan mereka telah berlangsung sejak tahun 2012, dan masih berkumpul tiap tahunnya hingga kini. Bagi mereka, tidur bergelantungan di atas pegunungan Alpen merupakan salah satu bentuk relaksasi, mencari ketenangan dan menghilangkan kepenatan yang melanda mereka sehari-hari. Dengan tali yang menggantung dari beberapa sisi, tempat tidur berwarna-warni menggantung dengan aman. Untuk mencapai tempat tidur gantung tersebut, mereka harus melewati satu tali panjang. Tentunya menggunakan pengaman.Lebih lanjut, selama seminggu mereka akan mendirikan tenda di puncak gunung untuk menginap dan akan bersantai di tempat tidur yang menggantung di atas ribuan kaki di pegunungan Alpen ini.
Pertemuan mereka telah berlangsung sejak tahun 2012, dan masih berkumpul tiap tahunnya hingga kini. Bagi mereka, tidur bergelantungan di atas pegunungan Alpen merupakan salah satu bentuk relaksasi, mencari ketenangan dan menghilangkan kepenatan yang melanda mereka sehari-hari. Dengan tali yang menggantung dari beberapa sisi, tempat tidur berwarna-warni menggantung dengan aman. Untuk mencapai tempat tidur gantung tersebut, mereka harus melewati satu tali panjang. Tentunya menggunakan pengaman.Lebih lanjut, selama seminggu mereka akan mendirikan tenda di puncak gunung untuk menginap dan akan bersantai di tempat tidur yang menggantung di atas ribuan kaki di pegunungan Alpen ini.
2. Teori Marvin Zuckerman : sensation seeking
Menurut Zuckerman,
sensation seeking dideskripsikan sebagai keinginan untuk bervariasi/beragam,
baru, kompleks/rumit, sensasi yang intens dan pengalaman serta kesukarelaan
dalam mengambil resiko secara fisik, sosial, legal, dan secara financial demi
sebuah pengalaman.
Assessing Sensation
Seeking
Untuk mngukur sensation seeking,
Zuckerman membentuk Sensation Seeking Scale (SSS), memiliki 40 pertanyaan
kuisioner. Dengan menggunakan metode factor analysis, Zuckerman (1983)
mengidentifikasikan kedalam empat komponen dari sensation seeking :
Ø Thrill and adventure
seeking keinginan untuk terikat dalam
aktivitas fisik yang melibatkan kecepatan, bahaya, dan hal yang menantang
gravitasi seperti bungee jumping, parachuting dan scuba diving.
Ø Experience seeking mencari pengalaman baru melalui perjalanan,
lagu, seni.
Ø Disinhibition kebutuhan untuk mencari aktivitas sosial yang
liar.
Ø Boredom susceptibility.
3. Analisis Kasus
Berdasarkan teori
sensation seeking yang dideskripsikan sebagai keinginan untuk
bervariasi/beragam, baru, kompleks/rumit, sensasi yang intens dan pengalaman
serta kesukarelaan dalam mengambil resiko secara fisik, sosial, legal, dan
secara financial demi sebuah pengalaman. Pada kasus diatas sekelompk atlet
melakukan aksinya yaitu tidur bergelantungan diatas ribuan kaki di pegunungan
Alpen. Kasus diatas dapat diakitkan dengan teori sensation seeking Marvin
Zuckerman yang terdiri dari empat komponen:
Ø Thrill and adventure seeking
keinginan untuk terikat dalam aktivitas fisik yang melibatkan kecepatan,
bahaya, dan hal yang menantang gravitasi seperti bungee jumping, parachuting
dan scuba diving.
Dari kasus diatas para
atlet sengaja melakukan aksinya tidur bergelantungan diatas pegunungan Alpen
untuk mencari kesenangan dan melepaskan kepenatan dari kehidupan sehari-hari
mereka, meskipun aksinya tersebut sangat
berbahaya.
Ø Experience seeking mencari pengalaman baru melalui perjalanan,
lagu, seni.
Disini para atlet
mencari pengalaman baru dan unik demi kesenangan mereka
Ø Disinhibition kebutuhan untuk mencari aktivitas sosial yang
liar.
Dari kasus diatas para
atlet mencari aktivitas baru yang memacu adrenalin dengan tidur bergelantungan
di atas pegunungan Alpen.
Ø Boredom susceptibility.
Berdasarkan kasus diatas
para atlet tersebut selalu berkumpul tiap tahunnya untuk mengadakan piknik dan
mencari pengalaman-pengalaman baru yang menantang.